Pintu masuk kawasan Gunung Kemukus. |
Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah, kembali menghebohkan setelah hasil rekaman wartawan televisi Australia, SBS, Patrick Abboud, diunggah ke situs Youtube. Hasil liputannya mengungkap ritual kontroversial dengan judul 'Sex Mountain' atau 'Gunung Seks'.
Rekaman berdurasi 14 menit itu menampakkan aktivitas warga yang berduyun-duyun datang ke Gunung Kemukus untuk mencari keberuntungan. Seperti dialami oleh Mardiyah, tokoh yang diceritakan dalam video.
Meski mengaku percaya pada Tuhan, Mardiyah melakukan perjalanan menggunakan perahu ke Gunung Kemukus untuk bisa melakoni ritual yang dimulai dengan ziarah dan meminta keberkahan pada makam yang dikunjunginya di sana. Di sana dia meminta kekayaan untuk membayar utang.
Rekaman berdurasi 14 menit itu menampakkan aktivitas warga yang berduyun-duyun datang ke Gunung Kemukus untuk mencari keberuntungan. Seperti dialami oleh Mardiyah, tokoh yang diceritakan dalam video.
Meski mengaku percaya pada Tuhan, Mardiyah melakukan perjalanan menggunakan perahu ke Gunung Kemukus untuk bisa melakoni ritual yang dimulai dengan ziarah dan meminta keberkahan pada makam yang dikunjunginya di sana. Di sana dia meminta kekayaan untuk membayar utang.
"Kalau aku dapat rezeki, alhamdulillah bisa bayar utang," kata Mardiyah seperti dikutip redaksi dari situs YouTube, Jumat (21/11/2014). Tak cuma Mardiyah, banyak warga yang juga percaya bakal memperoleh kemujuran di gunung itu. Biasanya ritual seks digelar bukan dengan pasangan resmi. Aktivitas ini dilakukan tanpa sepengetahuan suami atau istri masing-masing.
Tapi ada juga yamg melakukannya bukan untuk ritual dan hanya bersenang-senang semata. Karena itulah Gunung Kemukus berkembang juga menjadi tempat prostitusi.
Tapi ada juga yamg melakukannya bukan untuk ritual dan hanya bersenang-senang semata. Karena itulah Gunung Kemukus berkembang juga menjadi tempat prostitusi.
Seperti yang dilakukan Gepeng. Dia mengaku kedatangannya ke Gunung Kemukus bukan untuk berziarah melainkan untuk bersenang-senang di tempat karaoke. "Kita percaya Allah. Ini untuk usaha saja agar hidupnya agak enak gitu loh," ujar Gepeng.
Dalam video itu juga diceritakan soal legenda Gunung Kemukus yang menjadi asal muasal ritual seks terlarang itu. Abboud bercerita tentang seorang pangeran muda yang memiliki hubungan asmara dengan ibu tirinya pada abad ke-16.
Keduanya kemudian bercinta di puncak Gunung Kemukus dan tertangkap basah. Mereka lalu dibunuh dikubur di sana. Namun kisah yang tak sepatutnya dicontoh ini kini malah dipraktikkan ramai-ramai oleh masyarakat dengan alasan mencari keberuntungan.
Pengarahan oleh Dinas Pemda kepada Penghuni Gunung Kemukus. |
Seks Bebas di Kemukus Harus Dihentikan!
Kalangan DPRD dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Sragen mendesak pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat untuk segera menghentikan praktik ritual seks di Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang. Apalagi penyelewengan ritual yang terjadi di Makam Pangeran Samudro tersebut sudah berlangsung puluhan tahun dan belum ada aksi nyata untuk menghentikan.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sragen, Sugiyamto kepada wartawan Jumat (21/11/2014) mengatakan, sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa obyek wisata Gunung Kemukus memang terjadi praktik prostitusi terselubung. Selama ini terjadi transaksi seksual antara pengunjung dengan Pekerja Seks Komersil (PSK) yang biasa mangkal di sana.
"Praktik seperti ini sudah terjadi puluhan tahun dan hampir tidak ada langkah dari pemkab untuk memberantas. Kami selaku warga Sragen malu dengan kondisi ini," ujarnya.
Sugiyamto juga merasa prihatin penyimpangan wisata ritual di Gunung Kemukus ini sudah disoroti dunia. Ada kesan di wilayah Sragen dibebaskan untuk transaksi seks tanpa ada aturan yang bisa menjerat. Padahal, apapun alasannya ritual seks bebas seperti ini jelas menyimpang dan tidak dibenarkan dari sisi agama apapun.
"Pemkab mestinya mampu memberantas seks bebas di Kemukus. Semua tergantung niat dari pempimpinnya," tandas Sugiyamto.
Senada dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sragen, Minanul Azis yang mendesak Pemkab Sragen segera menghentikan praktik kemaksiatan berupa ritual seks di Gunung Kemukus.
"MUI segera rapat dengan seluruh ormas Islam membahas persoalan ini (ritual seks Kemukus). Setelah itu kami akan bawa hasil rapat kepada Pemkab. Intinya kami mendesak kemaksiatan di Gunung Kemukus dihentikan," tuturnya, Jumat (21/11/2014) malam.
Azis mengakui ritual seks atau prostitusi terselubung di Gunung Kemukus merupakan persoalan lama. Masalah tersebut sudah diketahui secara luas oleh masyarakat Sragen, bahkan juga luar Sragen.
"Sebenarnya MUI sudah berulang kali meminta penghentian praktik menyimpang di Gunung Kemukus kepada Pemkab Sragen. Tapi permintaan tersebut selalu mental lantaran terbentur kompleksitas masalah," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar