Ad (728x90)

Senin, 02 Februari 2015

Filled Under:

Kisah Sepucuk Daun Muda

Puisi

terselip diantara rimbunan perdu
sepucuk daun muda tumbuh
selaput kulitnya lembut
memantulkan sinar pelangi

kilauan lembar daunnya bergoyang
terapung diatas alunan angin
melambai merayu kumbang kupu-kupu
sorot mata elang tak mampu berlalu

hingga pada satu musim tiba
kala putik bunga menari manja
jalinan jerami kerucut dikepala
selandang coklat tua tersilang
mengikat wadah bundar kayu bambu

langkah kakinya meyeruak rerumputan
mata kakinya menggumpal berbalur lumpur
sekerat ani-ani melingkar dijari
memotong urat nadinya

daun muda itu terhempas masuk ruang gelap
tertimpa ribuan teman sekampungnya
menggeliat mencari sela untuk bernafas
udara pengap tertutup kain bermotif bunga

ruang tempatnya meringkuk bergerak
mengikuti si empunya melenggang pulang
arah sinar mentari menyorot dari barat
tertumpah didataran tikar yang tergelar

daun muda mulai layu pada parasnya
terbakar terik sinar mentari
kelopak matanya mulai menguning
menahan kering meregang tubuhnya

daun muda itu tak lagi hijau
urat badannya kaku terpatah patah
tercacah mesin giling yang mengaum
tercabik cabik terurai jarang

bekas daun muda mengering
tak nampak lagi bekas cantik
menunggu air mendidih
sesaat bermandikan air rebusan

bekas daun muda melunturkan aroma
mencemari bening air
mengumbar hasrat kenikmatan
melepas dahaga di sore hari

.oOo.

thebinde.com

Mengucapkan

Terima kasih pada sobat yang sudah berkunjung disini. Semoga Allah selalu memberi kesehatan, kebahagiaan dan rejeki yang melimpah kepada kita semua, amin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Anda bisa mengunjungi Blog/ Website saya dengan 'klik' gambar dibawah ini,Oke ?

  • Copyright © Mas Binde™ is a registered trademark.
    Support by Mas Binde - . Manusia Biasa.