terselip diantara rimbunan perdu
sepucuk daun muda tumbuh
selaput kulitnya lembut
memantulkan sinar pelangi
kilauan lembar daunnya bergoyang
terapung diatas alunan angin
melambai merayu kumbang kupu-kupu
sorot mata elang tak mampu berlalu
hingga pada satu musim tiba
kala putik bunga menari manja
jalinan jerami kerucut dikepala
selandang coklat tua tersilang
mengikat wadah bundar kayu bambu
langkah kakinya meyeruak rerumputan
mata kakinya menggumpal berbalur lumpur
sekerat ani-ani melingkar dijari
memotong urat nadinya
daun muda itu terhempas masuk ruang gelap
tertimpa ribuan teman sekampungnya
menggeliat mencari sela untuk bernafas
udara pengap tertutup kain bermotif bunga
ruang tempatnya meringkuk bergerak
mengikuti si empunya melenggang pulang
arah sinar mentari menyorot dari barat
tertumpah didataran tikar yang tergelar
daun muda mulai layu pada parasnya
terbakar terik sinar mentari
kelopak matanya mulai menguning
menahan kering meregang tubuhnya
daun muda itu tak lagi hijau
urat badannya kaku terpatah patah
tercacah mesin giling yang mengaum
tercabik cabik terurai jarang
bekas daun muda mengering
tak nampak lagi bekas cantik
menunggu air mendidih
sesaat bermandikan air rebusan
bekas daun muda melunturkan aroma
mencemari bening air
mengumbar hasrat kenikmatan
melepas dahaga di sore hari
.oOo.
0 komentar:
Posting Komentar